EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menargetkan pertumbuhan aset menjadi Rp 6 triliun di akhir 2015.
Direktur Utama BSB Riyanto mengatakan, di akhir 2015 ini BSB menargetkan pertumbuhan aset Rp 6 triliun dengan pembiayaa Rp 4-4,3 triliun. Angka ini melebihi dari target awal meski tekanan ekonomi 2015 masih kuat, bahkan lebih kuat dari 2013.
Per Oktober 2015, aset BSB mencapai Rp 5,3 triliun. Sedangkan perolehan laba BSB melonjak 200 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 30 miliar.
Sementara penyaluran pembiayaan tumbuh 15 persen yoy menjadi Rp 4 triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 4 triliun. BSB berupaya menjaga agar rasio pembiyaan atas DPK (FDR) tetap 95 persen. ''Permintaan pembiayaan tahun ini sebenarnya masih tinggi. Tapi BSB hati-hati,'' kata Riyanto, Kamis (5/11).
Kualitas pembiayaa BSB, kata Riyanto, juga terjaga, walau ada beberapa sektor agak tertekan. Rasio pembiayaaan bermasalah (NPF) BSB sebesar 2,3 persen per Oktober 2015 ini.
Soal tambahan modal untuk naik menjadi Bank Buku II, Riyanto mengatakan BSB sedang berjalan ke arah itu. Tapi Riyanto enggan menyebutkan jumlah tambahan modal itu.