Senin 09 Nov 2015 11:42 WIB

Bank BJB Dapat Suntikan Modal Rp 400 Miliar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Bank BJB
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank BJB

EKBIS.CO, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penyertaan modal Rp 400 miliar pada Bank BJB dalam APBD 2016 yang akan segera disahkan. Penyuntikan modal itu dilakukan, mendukung rencana aksi korporasi.

Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, APBD 2016 difokuskan pada sejumlah kegiatan penting. Di antaranya PON XIX/2016, proyek-proyek strategis BUMD dan kemantapan infrastruktur. Alokasi penambahan modal BUMD sudah disetujui dalam APBD 2016 yang kemungkinan volumenya mencapai Rp 26 triliun.

“Penyertaan modal sampai Rp1 triliun. Ada dua BUMD yang penambahan modalnya saja sudah mencapai Rp 650 miliar,” ujar Heryawan yang akrab disapa Aher,  Senin (9/11).

Aher mengatakan, modal sebesar Rp400 miliar akan ditambahkan ke PT BJB Tbk untuk keperluan right issue tahun depan. BJB mendapat tambahan paling besar karena jika modal tidak ditambah senilai itu maka jumlah saham Pemprov Jabar di bank tersebut akan berkurang.

“Rp 400 miliar itu sendirian. Alasannya right issue. Itu harus, karena saham kita nanti turun kalau tidak (right issue),” katanya.

Menurutnya, penambahan modal ini mengikuti rencana naiknya harga saham per lembar BJB. Angka Rp 400 miliar sudah final dihitung pihaknya bersama DPRD Jabar agar saham Pemprov masih 38 persen lebih di BJB.

Suntikan ini juga, mempertegas komitmen pihaknya membesarkan BJB. Aher menilai, jika right issue lancar dilakukan, maka BUMD tersebut akan memberikan deviden yang terus naik setiap tahunnya. “Nggak ada masalah kan (disuntik modal, red)? Kalau nanti duit (deviden) datang lebih gede ke provinsi tidak jadi masalah,” katanya.

Tahun ini dari sisi kinerja korporasi, kata dia, kemungkinan terkoreksinya target deviden bagi pemegang saham, namun Aher tetap yakin bahwa kinerja bank di bawah Direktur Utama Irfan Achmad masih moncer. "Posisi untung (2015) masih kuat saya lihat. Tahun kemarin keuntungannya Rp1,2 triliun, sekarang bahkan bisa Rp 1,4 bahkan targetnya Rp 1,6 triliun, canggih banget," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement