EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan menarget peningkatan ekspor hingga lima persen dari total penjualan. Saat ini kontribusi ekspor Sido Muncul masih 2,5 persen dari total penjualan.
"Mudah-mudahan bisa ditingkatkan menjadi lima persen atau lebih karena kita sedang proses meningkatkan," papar Direktur Sido Muncul, Venansia Sri Indrijati, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/11).
Penjualan Sido Muncul selama sembilan bulan tahun ini tumbuh 3,5 persen menjadi Rp 1,65 triliun dari Rp 1,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Segmen herbal dan suplemen merupakan kontributor terbesar dalam penjualan dengan pertumbuhan sebesar 12,7 persen.
Venansia mengaku, ada potensi peningkatan ekspor. Hal ini karena permintaan produk Sido Muncul tumbuh dari banyak negara, khususnya Afrika dengan produk Kuku Bima Energy Drink.
Ke depan, pihaknya akan mengembangkan pasar di negara-negara ekpor tujuan ekspor. Ia menyebut negara tujuan ekspor antaralain Saudi Arabia, dan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura.
Venansia mengatakan, Sido Muncul ke depan akan lebih cenderung melakukan penetrasi mendalam terhadap pasar-pasar ekspor itu. Selama ini, negara-negara itu masih mengimpor melalui distributor.
"Kami sudah jajaki potensi market di beberapa negara. Untuk ekspor langsung itu butuh pendaftaran, saat ini kami masih lewat distributor. Kita butuh waktu agar orang asing mau minum, perlu edukasi dan waktu," katanya.
Untuk produk yang diekspor itu, Venansia mengungkapkan tak akan mengubah konten produk. Pihaknya hanya akan mengganti dari sisi kemasan.
Sementara, di dalam negeri, pihaknya juga akan berusaha mencapai pengiriman ke seluruh indonesia. Konsumsi saat ini masih sangat kecil di wilayah timur.
"Khususnya produk herbal ini menurut kami masih sangat kecil. Makanya ingin kami tingkatkan. Juga beberapa daerah yg akan kami break down untuk lebih fokus ke sana," ungkapnya.
Baca juga:
Sido Muncul Andalkan Produk Herbal
