Rabu 11 Nov 2015 15:57 WIB

Kesempatan Indonesia Gabung TPP Diperkirakan Empat Tahun Lagi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Gambar peta negara yang bergabung di TPP
Foto: forbes.com
Gambar peta negara yang bergabung di TPP

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan, Indonesia diperkirakan baru bisa memiliki kesempatan untuk bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP) sekitar dua tahun sampai empat tahun lagi. Hal ini karena, Indonesia telat masuk sebagai anggota dan harus menunggu negara-negara anggota TPP menjalankan kesepakatan perdagangan tersebut.

"Sambil menunggu TPP ini, kita berupaya untuk menyelesaikan perundingan perdagangan lainnya yakni dengan European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)," ujar Bachrul di Jakarta, Rabu (11/11).

Bachrul menjelaskan, apabila perundingan dengan EU-CEPA dan RCEP sudah selesai maka akan mudah bagi Indonesia untuk bergabung dengan TPP. Hal ini karena, TPP memiliki 30 elemen yang harus dirundingkan, sementara RCEP hanya 17 elemen dan EU-CEPA sekitar 22 elemen.  

Bachrul mengatakan, operasional TPP saat ini memang belum berjalan namun permintaan produk dari negara anggota TPP sudah turun sebesar 50 persen. Hal ini dilakukan karena, negara-negara tersebut ingin mengamankan kapasitas produksi. 

‪"Hal yang menjadi kekuatan negara-negara anggota TPP adalah global value chain (rantai pasok)," kata Bachrul.

Dengan mengandalkan rantai pasok global, maka negara-negara anggota TPP akan mendapatkan preferensi. Sedangkan, Indonesia sebagai negara non-TPP kemungkinan hanya bisa menjual produk sumber daya alam yang dibutuhkan oleh negara anggota TPP. 

Berita terkait:

Hasil Kajian Indikasikan Gabung TPP Bisa Tingkatkan Ekspor

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement