Rabu 11 Nov 2015 20:53 WIB

Niat Pembubaran Petral Dinilai Bukan tanpa Kepentingan

Red: Karta Raharja Ucu
Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).

EKBIS.CO, JAKARTA --Anggota Komisi I DPR RI, Effendi MS Simbolon menilai pengungkapkan keberhasilan kinerja Menteri ESDM, Sudirman Said dan Pertamina melalui hasil audit Petral-PES tidak akan membantu menutupi kurang memuaskannya kinerja kementerian yang dipimpinnya. Pun dengan kinerja Menteri BUMN, Rini Soemarno.

"Paparan keberhasilan kinerja dan ekspose audit Petral sebagai konsumsi politik Rini Soemarno dan Sudirman Said tidak akan banyak membantu. Seberapa banyak pun usaha Sudirman dan Rini Soemarno melakukan paparan keberhasilan di injury time akan sulit," ujar Effendi Simbolon di Jakarta, Rabu (11/11).

Menurutnya, Sudirman merupakan bagian dari jaringan masa lalu di ISC Pertamina-Petral PES bersama dengan Ari Soemarno. Sudirman pernah menjadi SPV ISC-Pertamina yang notabene adalah penentu dan pengambil keputusan impor minyak mentah dan BBM. Mereka berkongsi dengan dirut Pertamina waktu itu, Ari Soemarno.

"Niat pembuburan Petral tidak sepenuhnya tanpa kepentingan," kata Effendi.

Ia pun menyarankan agar Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa melihat berbagai kepentingan. "Telisik siapa saja yang bermain, tidak hanya pada periode tertentu saja. Mulai dari Petral berdiri ataupun ketika Sudirman Said dan Ari Soemarno terlibat di dalamnya," ujar dia.

"Sudahlah, Rini Soemarno dan kroninya saatnya pass a way. Zaman mereka telah selesai."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement