Kamis 12 Nov 2015 20:44 WIB

Pengusaha AS Diminta Perluas Investasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Djibril Muhammad
Saleh Husin
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Saleh Husin

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong agar para investor dari Amerika Serikat yang sudah ada di Indonesia bisa mengembangkan investasinya. Sebab, pemerintah Indonesia telah memberikan stimulus dan kemudahan melalui paket-paket kebijakan yang diluncurkan.

"Jumlah pelaku usaha dari Amerika Serikat yang ada di Indonesia sangat banyak, mereka menginginkan hambatan yang mempengaruhi investasi mereka bisa dihilangkan," ujar Saleh usai menerima delegasi bisnis Amerika Serikat, Kamis (12/11).

Saleh mengatakan, salah satu hambatan yang dapat mempengaruhi investasi Amerika Serikat yakni ketersediaan bahan baku. Selain itu, para delegasi bisnis Amerika Serikat tersebut juga ingin mengetahui lebih detail terkait kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk industri telekomunikasi.

Menurut Saleh, mahalnya ongkos logistik di Indonesia juga masih dikeluhkan para investor tersebut. Saleh mengatakan, kehadiran delegasi bisnis Amerika Setikat tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara Paman Sam pada bulan lalu.

 

"Kami mencatat semua keluhan mereka dan akan dikoordinasikan dengan kementerian lain," kata Saleh.

Sementara, President dan CEO US-Asean Business Council Alexander C. Feldman mengatakan, dalam kerja sama bisnis akan selalu ada tantangan yang dijalani. Namun hal tersebut tidak menghambat investasi Amerika Serikat di Indonesia.

"Selain itu, kami juga melihat ada beberapa perusahaan lain yang berminat masuk seperti I-phone dan perusahaan dengan hi-tech lainnya di Indonesia," kata Feldman.

Feldman menjelaskan, saat ini pihaknya memfasilitasi perusahaan yang sudah existing terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengembangan industri Amerika Serikat di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement