EKBIS.CO, DEPOK -- Untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (sustainable growth), Indonesia harus mencapai tiga hal. Mantan Wakil Presiden RI, Boediono, menjelaskan ketiga hal tersebut adalah stabilitas, pemerataan, dan penanggulangan krisis.
Di depan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Boediono menuturkan dalam praktek di lapangan, tidak mudah untuk terus menjaga agar perjalanan ekonomi berada di jalur yang tumbuh secara berkelanjutan. Krisis dan bencana bisa menerpa sewaktu-waktu.
"Kita harus siap menghadapi dengan membangun suatu sistem ketahanan ekonomi yang efektif dan handal," katanya, dalam Seminar Indonesia Economic Outlook 2016, Enhancing the Supply Side to Achieve a Sustainable Growth, di Universitas Indonesia, Kamis (12/11).
Saat ini, Boediono menilai, Indonesia tengah memasuki masa perekonomian yang tidak normal. Karenanya, dibutuhkan keputusan dan langkah-langkah yang berbeda dari biasanya.
"Tidak cukup belajar dari text book, karena tidak banyak buku yang mengungkapkan bagaimana kita menghadapi gejolak," lanjutnya.
Dalam hal ini, penting menurutnya untuk belajar dari pengalaman. Ketidaksiapan menghadapi krisis pada tahun 1997-1998 berakibat kekacauan ekonomi dan kemunduran ekonomi sejauh 10 tahun ke belakang. Masa ini juga membutuhkan waktu perbaikan yang sangat lama.
Namun, kesiapan bangsa dalam menghadapi krisis terlihat pada tahun 2008. "Krisis yang sebenarnya lebih besar lagi, itu krisis global 2008, ternyata kita bisa memperpendek itu dan bisa recovery dalam waktu yang tidak lama," ujar dia.
Sementara, menjaga kestabilan ekonomi ia analogikan seperti orang yang sedang mengendarai sepeda. Pergerakan laju ekonomi yang maju tidak bisa lepas dari keseimbangan ekonomi.
Terjaganya kestabilan ekonomi ini salah satunya didukung faktor sosial politik. Ia menyebut kekacauan politik menjadi salah satu yang mengganggu kestabilan.
"Ketidakpuasan membuat kekacauan sosial dan menghentikan sustainable growth," tegasnya.
Syarat lainnya adalah harus ada pemerataan yang luas. Pemerataan yang harus dicapai bukan hanya secara penghasilan, tapi juga kegiatan ekonomi.
"Hanya pertumbuhan dengan pemerataan yang bisa menciptakan dinamika internal pertumbuhan ekonomi. Hanya dengan ini bisa menumbuhkan self sustainable growth. Kenapa? Karena tanpa pemerataan laju ekonomi akan terhenti, akibat lack of domestic demand," papar Boediono.