EKBIS.CO, ANTALYA -- Pemerintah Indonesia dan Cina sepakat meningkatkan kerja sama bidang ekonomi dan keuangan termasuk bantuan negara itu untuk menambah dukungan likuiditas kepada Indonesia.
"Banyak yang dibahas, antara lain tindak lanjut pertemuan sebelumnya, mengenai dukungan likuiditas dari Cina, termasuk adanya tambahan 20 miliar dolar AS," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Hotel IC Santai Antalya, Turki, Ahad (15/11) malam.
Menurut Presiden Jokowi, kedua negara juga menyepakati upaya peningkatan investasi yang akhirnya akan memberi tambahan dana masuk.Presiden menyambut baik komitmen Pemerintah RRT untuk membantu sektor keuangan Indonesia melalui pendanaan bagi perbankan Indonesia dan dukungan likuiditas.
Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Cina Xi Jin Ping menyampaikan kesiapan Pemerintah Cina untuk meningkatkan kesepakatan Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) yang diberikan kepada Indonesia menjadi sekitar 20 miliar dolar AS. Perjanjian tersebut memungkinkan swap mata uang lokal antara bank sentral Indonesia dengan bank sentral Cina.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga meminta dukungan Presiden Jin Ping agar pejabat Indonesia yang kompeten dapat masuk dalam manajemen puncak Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) serta keinginan Indonesia untuk menempatkan kantor regional pertama AIIB di Jakarta.