Sabtu 21 Nov 2015 06:43 WIB

Masa Depan Keuangan Islam Terletak pada Digitalisasi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ani Nursalikah
keuangan syariah/ilustrasi
Foto:

Industri paralel seperti PayPal, Facebook, Google juga masuk ke sektor keuangan. Daripada melihat mereka sebagai ancaman, sektor keuangan bisa berkolaborasi bersama mereka menangkap peluang lebih besar.

''Kita, para bankir tak bisa menutup mata. Ada tantangan dan peluang di saat bersamaan,'' kata Batla.

Associate VP and Global Head of Product Strategy & Sre-sales Infosys Finacle Rajashekara V. Maiya mengakui dunia telah berubah dan digitalisasi bisa mengganggu perbankan.

Menurutnya, masa depan keuangan Islam juga tak lepas dari digitalisasi. Penting pula bagi perbankan Islam untuk menggunakan pendekatan berdasarkan kebutuhan konsumen.

Konsumen jadi poin penting dalam bisnis keuangan. ''Banyak opsi bagi bagi mereka. Tapi loyalitas itu terbatas,'' kata Maiya.

Karena itu, kenyamanan, kecepatan, dan personalisasi sangat dibutuhkan mengingat konsumen ini mencari rekan bukan penyedia layanan. Masa depan sebuah bank akan sangat tergantung keterbukaan bank itu sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement