EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penyebab anjloknya penerimaan negara pada tahun ini karena Indonesia terlalu menggantungkan penerimaan dari pajak perusahaan.
"Hampir 90 persen pajak kita dari korporasi," kata Darmin dalam acara Economic Outlook 2016 di Hotel Borobudur, Selasa (1/12).
Darmin menjelaskan, besarnya porsi penerimaan pajak dari perusahaan berdampak buruk bagi Indonesia di saat terjadinya perlambatan ekonomi global. Kalau ekonomi melambat, maka laba perusahaan turun dan imbasnya tentu pajak yang dibayarkan perusahaan mengecil.
Idealnya, kata dia, penerimaan pajak didominasi pajak pribadi. Hal itu seperti yang terjadi di negara-negara maju. "Kalau didominasi pajak perusahaan, penerimaan turun apabila terjadi perlambatan ekonomi," ujarnya.
Menurut Darmin, kalau pajak pribadi mendominasi, maka penerimaan pajak bisa tetap aman apabila terjadi goncangan ekonomi. Sebab, konsumsi masyarakat tidak akan banyak berubah.
Penerimaan negara khususnya dari pajak memang masih mengkhawatirkan. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebelumnya mengungkapkan bahwa penerimaan pajak hingga akhir November 2015 baru mencapai 65 persen dari target APBN-P 2015 Rp 1.294,2 triliun.