Sabtu 05 Dec 2015 01:49 WIB

JK: Kebijakan BI Harus Selaras dengan Pemerintah

Red: Ani Nursalikah
Wapres Jusuf Kalla menjadi pembicara pada sesi dialog Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), di Manila, Filipina, Rabu (18/11).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Wapres Jusuf Kalla menjadi pembicara pada sesi dialog Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), di Manila, Filipina, Rabu (18/11).

EKBIS.CO, JAKARTA --  Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar kebijakan Bank Indonesia (BI) selaras dengan kebijakan pemerintah.

"Tujuan bank sentral dimanapun ialah menstabilkan keuangan dan mengendalikan inflasi padahal pemerintah bukan itu tujuannya. Bangsa ini tujuannya ialah pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja," kata Wapres di Jakarta, Jumat (4/12).

Dalam sambutannya pada pelantikan Pengurus Besar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Wapres menegaskan BI bukan institusi yang independen.

"Di negeri ini tidak ada yang independen karena semua merah putih. Negara lain boleh independen. Karena negara ada kepala negaranya, yaitu presiden," katanya.

Lebih lanjut dia menegaskan selama presiden kepala negara semua harus tunduk kepada kebijakan kepala negara. Hal itu ditegaskan dalam UU BI tahun 2004 pasal 7 mengatakan BI dalam menjalankan tugasnya harus mempertimbangkan kebijakan umum perekonomian pemerintah.

Kalla menyampaikan hal tersebut agar ada persamaan pikiran dalam mencapai tujuan berbangsa yaitu memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat.

"Jadi itu yang kita hadapi, jadi apabila kita benahi ini saya pikir kita akan naik sedikit tujuh persen sebab bisa menstabilkan ekonomi," katanya.

Pada acara tersebut hadir sejumlah mantan Gubernur BI di antaranya Boediono yang juga mantan Wakil Presiden di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca juga:

'Hati-hati Tebar Insentif Pajak'

12 Pasangan Mesum di Bandung Terjaring Razia

6 Destinasi Ajaib Dunia yang Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement