EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Industri keuangan Islam di Malaysia diseru untuk berinovasi dan meluaskan pengaruh untuk memastikan aktivitas dan dinamisme industri keuangan Islam tak berpindah ke tempat lain.
Deputi Gubernur Bank Sentral Malaysia (BNM) Muhammad Ibrahim mengatakan, para pelaku industri keuangan Islam harus mengikis kebiasan-kebiasaan destruktif yang membesarkan-besarkan perbedaan, tidak berpikir sempit dan kaku.
''Fokus harus digeser ke arah inklusifitas, berpikiran terbuka dan tetap ekspansif. Fokus pada persamaan-persamaan yang menyatukan kita semua,'' kata Ibrahim seperti dikutip kantor berita Bernama baru-baru ini.
Peradaban Islam, kata Ibrahim, tumbuh di atas ide-ide segar yang didasari riset, sains, dan cara berpikir logis. Ibrahim mengatakan keuangan Islam, telah menarik perhatian banyak negara dan institusi multinasional di London, Paris, New York dan Hong Kong.
''Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia telah mengalokasikan sumber daya untuk memahami dan membantu daya tahan pertumbuhan keuangan Islam,'' kata dia.
Malaysia, kata Ibrahim, yang selalu disebut sebagai pusat daya tarik keuangaan syariah akan sekadar sebutan jika pelaku industri tidak inovatif. ''Apa yang membawa Malaysia seperti ini hari ini tidak menjamin kesuksesan di masa depan,'' ungkap dia.