EKBIS.CO, JAKARTA -- Pembiayaan kredit perumahan di perbankan diprediksi akan naik hingga sembilan persen di 2016. Kenaikan sebenarnya dapat diupayakan lebih signifikan jika didukung kebijakan tertentu terkait suku bunga dan kemudahan untuk masyarakat menengah ke bawah.
"Pembiayaan perumahan disokong oleh masyarakat menengah ke bawah, mereka kalangan dengan uang terbatas, tabungannya juga terbatas, jadi kuncinya ada di suku bunga," kata Pengamat Perbankan Anton Hendranata dalam acara seminar BTN outlook ekonomi, perbankan dan property 2016, Kamis (10/12).
Ia menerangkan, jika mengandalkan BI Rate akan kecil kemungkinan mengatur suku bunga. Jadi diperlukan bantuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menurunkan kapital bunga deposito lebih agresif.
Dengan begitu, cost of fund akan turun dan harapannya kredit rate turun drastis. Jika hal tersebut dilakukan, orang mau tidak mau akan lebih kreatif menyimpan uang.
Logikanya, jika suku bunga tinggi, kecenderungan nasabah termasuk institusi menyimpan uang di bank juga semakin tinggi. Kenaikan pembiayaan sektor perumahan juga bergantung akses likuiditas. Jangan sampai menurun dan berdampak pada kemampuan ekspansi kredit terbatas. (Baca: Skema Pembiayaan Perumahan 2016 Lebih Rapi)