EKBIS.CO, MANADO -- Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor batok pala ke tiga negara. Hal ini menyusul tingginya permintaan hingga triwulan III tahun 2015. "Batok pala yang diekspor ke tiga negara yakni Belanda, Italia dan Singapura sebanyak 50 ton," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Darwin Muksin di Manado, Senin (14/12).
Darwin mengatakan batok pala yang diekspor ke tiga negara tersebut sebanyak 50 ton mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 23.660 dolar AS. Dia mengatakan batok pala biasanya hanya dibuang oleh petani. Namun ternyata mampu menghasilkan devisa yang cukup besar bagi negara. "Diharapkan petani dapat memanfaatkan kesempatan tersebut, sehingga raupan devisa akan semakin besar," jelasnya.
Produk turunan pala merupakan salah satu komoditas unggulan masyarakat Sulut yang secara kontinyu merambah pasar luar negeri. Komoditas ini juga telah menjadi penyumbang devisa cukup dominan bagi daerah.
"Setiap bulan terjadi ekspor turunan pala ke berbagai negara seperti Belanda, Jepang, dan berbagai negara Eropa lainnya, serta Asia, Amerika dan Afrika," katanya.
Guna mendorong ekspor pala terus bertumbuh ke depan, dia mengatakan perlu dilakukan peremajaan tanaman pala pada petani di berbagai daerah sentra produksi utama. "Harga pala biji di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya sebesar Rp 100 ribu per kilogram," katanya.