EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia mengajak masyarakat untuk berinvestasi melalui pasar modal. Hal ini mengingat pada November 2015, jumlah investor aktif di Indonesia per tahun hanya sebesar 37 persen atau 149.819 Single Investor Identification (SID).
Saat ini tingkat pemahaman (literasi) masyarakat Indonesia terhadap pasar modal dan produknya dinilai masih rendah. Berdasarkan data di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2013, tingkat literasi pasar modal masih lebih rendah dibanding lima industri jasa keuangan lainnya di Indonesia.
Bersama lembaga penyelenggara pasar modal (SRO) dan OJK, BEI kembali melanjutkan program kampanye Yuk Nabung Saham. Selama tiga hari, 16-18 Desember 2015 kampanye dilakukan dengan menggelar pameran "Yuk Nabung Saham Expo".
"Diharapkan bisa jadi sarana edukasi dan sosialisasi pasar modal secara langsung kepada pengunjung, sehingga meningkatkan utilitas produk pasar modal," ungkap Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan, saat pembukaan pameran di Gedung BEI, Rabu (16/12).
Pameran ini diikuti oleh 21 perusahaan sekuritas, 7 manajer investasi, dan 3 bank rekening dana nasabah. Melalui kegiatan ini masyarakat dapat membuka rekening efek secara langsung.
Sementara, pameran ini menyasar karyawan di area SCBD Sudirman, masyarakat umum, mahasiswa, dan investor pasar modal. Dengan usaha ini, BEI berharap akan lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang berinvestasi di pasar modal.
"Dengan serangkaian program sosialisasi ini akan makin banyak masyarakat yang menikmati keuntungan dari pertumbuhan pasar modal Indonesia dan bukan hanya jadi penonton di negeri sendiri," kata Nicky.