Jumat 08 Jan 2016 14:50 WIB

Jokowi Minta Perusahaan Rusia Gandeng BUMN RI

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Foto: Republika.co.id
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution

EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyarankan, perusahaan Rusia yang akan berbisnis di Indonesia melakukan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, perusahaan Rusia yang ingin berbisnis di Indonesia disarankan Presiden bekerja sama dengan BUMN. Tujuannya, agar perkembangan usaha semakin cepat.

Menurut Darmin, Rusia meminta investasi mereka di Indonesia diperlancar. Usaha-usaha tersebut ada yang sudah dimulai tetapi ada juga yang baru direncanakan.

Dia mencontohkan, Rusia meminta izin kereta spesial untuk perizinan kereta api mereka di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Sebetulnya, sudah diberikan izin untuk kereta khusus tapi mereka meminta izin yang lebih spesial lagi untuk mengangkut ragam jenis yang diangkut.

Selain itu, perusahaan Rusia meminta masalah pajak diselesaikan. ''Ada masalah teknis juga persoalan pajak dari persoalan pajak dengan perusahaan tertentu,'' ujarnya seusai menemani Presiden menerima Menteri Perdagangan Rusia, Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/1).

Rusia, kata dia, juga menyampaikan memiliki keinginan untuk membangun smelter untuk alumina dan bauksit di Kalimantan Barat. Namun, dia mempersilakan pihak Rusia untuk berjuang memenangkan tender karena proses seleksi dan tender masih berjalan.

Rusia juga menawarkan teknologi mutakhir untuk mengolah nikel menjadi feronikel. Darmin menuturkan, Rusia juga menawarkan kerja sama dalam bidang pesawat sipil kepada PT DI dan PT Garuda Indonesia.

Selain itu, perusahaan Rusia tertarik dan berharap didukung untuk berbisnis galangan kapal di Indonesia dan bisnis farmasi.

Baca juga: Temui Jokowi, Menteri Perdagangan Rusia Sampaikan Surat dari Putin

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement