EKBIS.CO, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat waktu Chicago atau Sabtu (9/1) karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan dan memberikan tekanan terhadap logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari, turun 9,9 dolar AS atau 0,89 persen menjadi menetap di 1.097,90 dolar AS per ounce.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat menunjukkan lapangan pekerjaan AS tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang banyak pedagang perkirakan, menempatkan tekanan pada logam mulia. Laporan menunjukkan data penggajian non pertanian meningkat 292.000 pada Desember, yang jauh lebih tinggi dari yang diharapkan.
Para analis mencatat jasa profesional dan bisnis meningkat 73.000 gaji, dan bahwa ukuran ini sering meningkat menjelang perekrutan mendatang. Kekuatan dalam laporan ketenagakerjaan ini kemungkinan akan mempengaruhi pemikiran dari Federal Reserve AS selama beberapa pertemuan berikutnya, para ahli mengatakan.
Para analis mengatakan tren jangka panjang untuk emas tetap sangat "bearish" karena The Fed mulai menaikkan suku bunga pertamanya pada Desember, meskipun semula diharapkan ditunda sampai 2016.
Beberapa analis memperkirakan bahwa The Fed dapat meningkatkan suku bunga utamanya pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya pada Maret. Peningkatan suku bunga The Fed mendorong para investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Sampai pertemuan FOMC Desember belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika. Indeks dolar AS yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,28 persen pada pukul 18.00 GMT, sehingga menekan emas. Penguatan ekuitas AS juga menempatkan tekanan pada logam mulia.
Sementara, harga perak untuk pengiriman Maret turun 42,6 sen, atau 2,97 persen, menjadi ditutup pada 13,918 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 1,2 dolar AS, atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 878,70 dolar AS per ounce.