Kamis 14 Jan 2016 13:54 WIB

Teror Bom Sebarkan Kepanikan di Pasar Saham Indonesia

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nidia Zuraya
Para pelaku pasar modal mengamati pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1).   (Republika/Agung Supriyanto)
Para pelaku pasar modal mengamati pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). (Republika/Agung Supriyanto)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Teror bom yang menyebar di seantero Jakarta menimbulkan efek kepanikan pada pelaku pasar modal. Hingga penutupan perdagangan saham di sesi I ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 77,86 poin atau 1,72 persen ke level 4.459,32. 

"Efek bom ke pasar modal minus 70 poin kayanya masih panic selling padahal sempat mencoba menguat di awal sesi," jelas Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, Kamis (14/1). 

Ia menambahkan sebelum pukul 10.00 WIB tadi penjualan saham masih cukup optimistis. Saat ini menurutnya investor asing sudah mencatatkan net sell hinga Rp 200 miliar. 

"Ya ini tadi cukup dratsis juga penurunannya,  tadi masih sempat menguat di awal sesi, meski di awal sesi dibuka melemah mencoba menguat sebelum bom," kata dia.

Namun, peristiwa ini dinilai hanya akan menjadi ketakutan sesaat. Untuk perdagangan selanjutnya, sentimen dari kemungkinan penyesuaian BI rate masih dinantikan. 

Baca juga: Teror Bom Sarinah, Saham Perusahaan Ini Paling Terancam

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement