Jumat 15 Jan 2016 15:21 WIB

OJK Dorong Percepatan Akses Keuangan Daerah

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad. (Antara/Fanny Octavianus)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad. (Antara/Fanny Octavianus)

EKBIS.CO, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong terlaksananya Program Percepatan Akses Keuangan Daerah yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyatakan pentingnya program Percepatan Akses Keuangan di daerah dan perlu mendapat prioritas perhatian semua kalangan. Hal itu untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat di daerah.

“Harapan ini sejalan dengan keinginan Bapak Presiden untuk memperkuat ekonomi daerah dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Muliaman di Istana Negara, Jumat (15/1).

OJK menggagas pertemuan pimpinan Industri Jasa Keuangan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara sebagai rangkaian Pertemuan Tahunan OJK dengan Pimpinan Industri Jasa Keuangan 2016 (Financial Executive Gathering). Acara tersebut juga dihadiri Ketua dan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, dan Gubernur Kepala Daerah.

Menurut Muliaman, program Percepatan Akses Keuangan Daerah sangat membutuhkan peran aktif Pemerintah Daerah. Sehingga OJK akan menindaklanjuti program ini dengan pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bersama dengan Kementerian Dalam Negeri dan lembaga terkait lainnya.

Nantinya, tim tersebut akan menggalang kerjasama di antara berbagai elemen di daerah untuk mencari terobosan dalam membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat di daerah.

“Potensi sumber dana di daerah akan dioptimalkan untuk memperluas penyediaan pendanaan produktif bagi berkembangnya UMKM dan pengusaha pemula di daerah,” jelas Muliaman.

Selain fokus untuk mendorong percepatan akses keuangan daerah, OJK juga terus mengupayakan perluasan pemanfaatan sektor jasa keuangan untuk pembiayaan-pembiayaan yang memerlukan sumber dana jangka panjang dan mendorong korporasi menjadi lokomotif perekonomian nasional. Pembiayaan tersebut tidak hanya bersumber dari perbankan tetapi juga pasar modal dan industri keuangan nonbank.

Untuk keperluan tersebut, OJK membentuk beberapa Pokja yang antara lain fokus pada pembiayaan sektor energi terbarukan, pertanian, kemaritiman dan industri kreatif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement