EKBIS.CO, DENPASAR -- Perusahan Gas Negara (PGN) menawarkan solusi "green energy" di Bali untuk mendukung kebijakan nasional yang telah mencanangkan Pulau Dewata sebagai daerah percontohan pengembangan energi bersih dan terbarukan
Direktur Bidang Infrastruktur dan Teknologi PGN Djoko Saputro saat menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Rabu mengatakan kebutuhan energi Bali yang saat
ini masih sangat tergantung pada bahan bakar minyak.
Padahal, menurut dia, BBM itu selain mahal, juga termasuk energi tak terbarukan dan cenderung memicu pencemaran lingkungan. Ironisnya, kebutuhan BBM dalam negeri juga masih disuplai dari beberapa negara.
Berangkat dari fakta tersebut, PGN menawarkan pemanfaatan gas bumi (natural gas) dan pengembangan gasifikasi biomassa sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan yang cocok dikembangkan di Bali.
Djoko Saputro menyebut cadangan gas bumi yang dikelola PGN saat ini mencapai 864 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau setara dengan 155.174 barel minyak/hari.
Jumlah tersebut dinilai sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan konversi bahan bakar bagi Bali dan daerah lainnya di Indonesia.
Mendukung penawaran tersebut, PGN berencana membangun jaringan pipa gas alam yang akan disalurkan langsung ke rumah tangga dan juga pelaku usaha pariwisata di Pulau Dewata.
Terminal gas dirancang terapung di laut, seperti yang dikembangkan di Lampung dan Jakarta, katanya.
Dalam kesempatan itu, Djoko Saputro yang didampingi jajaran direksi PGN juga memaparkan nilai ekonomis pemanfaatan natural gas.
"Jika dikalkulasi, harganya sepertiga dari elpiji," tandasnya seraya menyebut bahwa elpiji juga merupakan barang impor
Selain membangun jaringan natural gas, PGN juga berencana memperluas pengembangan gasifikasi biomassa yang merupakan salah satu program PGN dalam mengembangkan sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan limbah sekam padi, kayu dan sejenisnya.
Saat ini, pengembangan baru dilakukan di tiga wilayah yaitu Pati Jawa Tengah, Banyuwangi Jawa Timur dan Jembrana Bali.
Dengan kompor yang dirancang khusus, limbah sekam padi, kayu dan sejenisnya yang telah diolah menjadi pelet dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan, murah dan terbarukan.
"Kami berharap bisa membangun kerja sama dengan Pemprov Bali untuk pengembangan jaringan gas alam dan memperluas program gasifikasi bioamassa," katanya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi Wagub Ketut Sudikerta dan sejumlah pimpinan SKPD menyambut antusias tawaran PGN. Menurutn dia hal ini sejalan dengan "Bali Green Province" yang merupakan salah satu program prioritas Pemprov Bali.