EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan ekonomi global tahun 2016 diperkirakan sebesar 3,4 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi karena pelemahan di negara berkembang seperti Indonesia.
"Negara berkembang itu mempunyai kontribusi sampe 70 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Jadi pelemahan daripada pertumbuhan ekonomi negara berkembang berpengaruh terhadap ekonomi dunia," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Bank Indonesia, Jakarta, pada Jumat (22/1).
Agus mengatakan, pertumbuhan ekonomi Cina pada kuartal keempat yaitu sebesar 6,9 persen. Menurutnya, kontribusi peran jasa sudah lebih baik dibandingkan pertumbuhan manufakturingnya terhadap ekonomi Cina. Namun, harga minyak yang belum lama ini turun ke bawah 30 dolar AS dinilai berdampak pada harga-harga komoditi yang lain.
Sementara untuk Indonesia, ia meyakini bahwa komitmen fiskal untuk pencairan anggaran sejak awal tahun ini adalah sesuatu yang baik.
"Kita juga lihat mengalir dana dari luar negeri ke Indonesia ini selama Januari year to date itu kelihatan ada masuk kira-kira Rp 5 triliun. Tapi kalau kita bandingkan dengan tahun lalu untuk periode yang sama itu masuk ke Indonesia kira-kira Rp 14 triliun," ungkapnya.
Agus menambahkan, bila melihat depresiasi rupiah saat ini, yaitu di kisaran 0,92-0,93 persen masih berada di posisi lebih tinggi dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.
"Tentu kalo dibandingkan negara-negara berkembang di tingkat dunia seperti Turki, Brazil itu kondisinya mereka jauh lebih terdepresiasi," ungkap dia.