EKBIS.CO, JAKARTA -- Perum Bulog pada 2016 mendapat penugasan baru dari Pemerintah untuk menangangi 11 komoditi strategis yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Kalau sebelumnya hanya satu komoditi yaitu beras, tetapi tahun ini akan ada 11 kebutuhan masyarakat yang akan ditangani Bulog," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Maruf, di Palu, Rabu.
Ia menjelaskan, komoditi itu antara lain, kedelai, jagung, cabai, bawang, gula pasir, daging ayam, daging sapi dan telur.
Menurut dia, komoditi-komoditi tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat yang sangat rentan terjadi gejolah harga di pasaran.
Pemerintah, kata Maruf, mempercayakan kepada Bulog untuk menangangi kebutuhan-kebutuhan dimaksud karena selama ini telah terbukti dapat menangani komoditi beras.
Pemerintah berharap dengan diserahkannya 11 komoditi dimaksud, Bulog dapat memberikan solusi dalam mengatasi kekurangan dan gejolak harga yang sering terjadi di pasaran ketika stok kurang atau menghadapi hari-hari raya seperti Lebaran dan Natal.
Maruf mengatakan, Bulog tinggal menunggu Pepres soal penugasan 11 komoditi tersebut.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sulteng, Abubakar Almahdali menyambut positif soal penugasan baru yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Perum Bulog.
"Saya pikir itu hal yang bagus, namun managemennya tentu tidak sama seperti beras," katanya.
Menurut dia, masalah penugasan baru 11 komoditi dipercayakan ditangi oleh Perum Bulog sudah tepat sekali karena bagaimanapun Bulog selama ini hanya mengurus satu jenis komoditi saja yakni beras.
Hanya saja, tentu menangani komoditi yang tidak bisa tahan lama disimpan di gudang seperi cabai, tentu managemennya juga harus bagus, sebab jika tidak justru akan membawa kerugian bagi Bulog sendiri.
Menurut dia, dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah itu, niscaya harga di tingkat petani akan semakin bagus, dan juga petani tidak sulit menjual hasil panen mereka karena Bulog siap membeli seperti yang selama ini dilakukan pada komoditi beras.
Selain itu, jika terjadi gejolak harga di pasaran, Bulog akan melakukan operasi pasar (OP) seperti yang juga dilakukan terhadap komoditi beras.