EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 4,8 triliun kepada 258.036 debitur, atau sekitar 7,1 persen dari target tahun 2016 sebesar Rp 67,5 triliun. Data itu tercatat hingga 27 Januari 2016.
Direktur UMKM Bank BRI Mohammad Irfan mengatakan, dari jumlah tersebut terbagi menjadi KUR Mikro sebesar Rp 3,9 triliun kepada 252.750 debitur dan KUR Ritel sebesar Rp 0,9 triliun kepada 5.286 debitur.
"Target tahun ini KUR Mikro Rp 61 triliun dan KUR ritel Rp 6,5 triliun. Sampai menjelang akhir Januari ini, tanggal 27 januari sudah mencapai Rp 4,8 triliun," kata Direktur UMKM Mohammad Irfan via pesan singkat, Jumat (29/1).
Untuk mencapai target, kata Irfan, dalam sebulan pihaknya harus bisa realisasi di atas Rp 5 triliun. Kendati belum mencapai target bulanan, Irfan enggan menyebutkan kendala dalam penyaluran tersebut.
"Doakan saja penyalurannya cepat dan lancar," katanya.
Corporate Secretary BRI, Hari Siaga menambahkan, pihaknya memiliki beberapa strategi untuk dapat mencapai target tersebut. Strategi tersebut antara lain, mengoptimalkan waktu yaitu hari Sabtu dan Ahad untuk melakukan pemasaran ke pusat-pusat ekonomi, termasuk Program Grebeg Pasar. Kedua, menggunakan bantuan teknologi untuk proses kredit, yaitu menggunakan sistem LAS (loan approval system). Ketiga, merekrut anak pedagang pasar sebagai tenaga pemasar KUR.
"Mereka sudah sangat paham dengan kondisi daerah tersebut dan siapa pengusaha yang layak untuk disasar. Lalu mengoptimalkan Agen BRILink BRI untuk referal pinjaman," ujar Hari.