Kilang jenis ini cukup dengan biaya pembangunan sebesar USD 50–150 juta untuk kapasitas 6 ribu sampai dengan 18 ribu barel per hari. Dengan membangun 10 kilang mini misalnya, bisa mendapatkan kapasitas hampir 100 ribu–200 ribu barrel per hari dengan biaya investasi yang jauh lebih rendah, jika dihitung secara proporsional per barrelnya.
Melalui konsep kilang mini, alokasi crude dengan harga di mulut sumur akan menciptakan efisiensi dalam hal memangkas biaya transportasi (seperti pada konsep mine-mouth power plant).
Apalagi pembangunan kilang mini pada lokasi-lokasi sumur minyak yang tersebar di berbagai daerah dapat menciptakan nilai tambah ekonomi untuk masyarakat sekitar.
"Kilang mini adalah solusi jitu dan strategis dalam mengatasi impor BBM Indonesia yang terus melonjak. Dengan kilang mini, Indonesia akan mampu mengolah minyak secara mandiri sehingga pelan-pelan akan mengurangi impor BBM. Dengan demikian, subsidi BBM juga akan berkurang," papar Fahmi.
Nah, menurut Fahmi, agar investor tertarik membangun kilang mini, pemerintah harus mempermudah dan memberikan insentif kepada investor. Apalagi jika ada investor yang telah berinisiatif membangun kilang mini dan sudah berjalan, maka pemerintah seharusnya mendukung agar konsep kilang mini dapat diimplementasikan lebih banyak lagi.