EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia saat ini telah memasuki lampu kuning. Menurut dia, salah satu faktor yang menjadi penyebab utama yakni adanya perbedaan fasilitas antara masyarakat kaya dan miskin.
"Bangsa ini mengalami kesenjangan yang mulai terindikasi lampu kuning, gini rasio 0,43 dulu, sekarang 0,44 di perkotaan naik terutama," jelas JK saat membuka Indonesia Property Expo 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (13/2).
Namun, JK menilai kesenjangan ekonomi relatif tak terlihat di pedesaan. Kesenjangan ekonomi, kata dia, sangat terlihat di perkotaan. Tingkat perekonomian masyarakat dapat dilihat dari kondisi perumahan atau tempat tinggal mereka.
Ia pun menekankan, pemerintah harus segera memperbaiki kondisi kesenjangan saat ini. Sebab, hal itu justru akan semakin menimbulkan berbagai masalah sosial lainnya jika tak dibenahi dengan baik.
JK menyebut, kesenjangan ekonomi tersebut dapat terlihat di sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Lebih lanjut, ia juga menilai tingginya urbanisasi dari desa ke kota menjadi salah satu pemicunya.
"Pertanian lahannya makin kecil jadi ke kota untuk dapat pekerjaan di layanan industri jasa dan lain-lain. Maka kota makin besar penduduk padat, maka kebutuhan perumahan harus dibantu," kata JK.
Baca juga, Mensos akan Akhiri Rezim Beda Data Soal Kemiskinan.
Untuk memenuhi kebutuhan perumahan, pemerintah saat ini tengah menjalankan program satu juta rumah rakyat. Di samping itu, pemerintah juga memberikan kemudahan pembiayaan perumahan. "Makanya BTN perumnas harus merealisasikan keseimbangan-keseimbangan itu," tambah dia.