Senin 15 Feb 2016 13:01 WIB

Melantai di Pasar Modal, Ini Keuntungan yang Bisa Didapat BUMN

Red: Nidia Zuraya
Pekerja melintas di dekat papan monitor pergerakan saham di Bursa Efek Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melintas di dekat papan monitor pergerakan saham di Bursa Efek Jakarta.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong perusahaan BUMN makin banyak menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengungkapkan banyak keuntungan yang akan diperoleh BUMN yang mencatatkan sahamnya di BEI.

Menurut William, perusahaan yang go public bisa dipastikan nilai perusahaannya akan semakin meningkat. Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di bursa, setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Apalagi, khusus perusahaan BUMN, bila melantai di bursa, sahamnya dipastikan akan menjadi incaran para investor. 

"Faktor likuiditas menjadi salah satu pertimbangan investor untuk memilih saham di pasar modal. Saham-saham BUMN memiliki rata-rata likuiditas tinggi sehingga ini juga membuat saham-saham BUMN banyak masuk di indeks saham LQ45," ungkap William dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Senin (15/2).

Dari data saham-saham yang masuk penghitungan indeks LQ45 periode Februari-Juli 2016, ada sekitar 12 saham BUMN dari 45 saham yang masuk daftar indeks saham LQ45. Indeks saham LQ45 ini  merupakan saham-saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan investor juga memilih saham berdasarkan pembagian dividen. Perusahaan BUMN merupakan salah satu emiten yang rutin membagikan dividen. Ditambah jumlah pembagian dividennya juga tak kecil.

"Investor juga melihat pembagian dividen. Siapa yang bagikan dividen secara rutin maka dia akan suka. Sebagian besar dari emiten di Indonesia pembagian dividennya oke termasuk BUMN. Akan tetapi memang pembagian dividennya tak semua sama," kata Satrio.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement