Selasa 16 Feb 2016 11:38 WIB

Pengusaha Makanan dan Minuman Masih Keluhkan Perizinan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Ilustrasi pertumbuhan industri makanan dan minuman di Tanah Air.
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi pertumbuhan industri makanan dan minuman di Tanah Air.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengusaha industri makanan dan minuman masih mengeluhkan kendala perizinan. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, salah satu kemudahan berbisnis yang dibutuhkan oleh sektor industri makanan dan minuman yakni perizinan di daerah mulai dari izin domisili, izin lokasi, dan izin mendirikan bangunan.

Adhi berharap ada sinkronisasi yang lebih erat antara pemerintah pusat dan daerah. Ia menilai minat investasi di industri makanan dan minuman cukup besar yakni mencapai Rp 180 triliun. Namun, realisasi investasi di industri ini baru mencapai sekitar Rp 40 triliun.

Menurut Adhi, salah satu penyebab realisasi industri makanan dan minuman masih rendah yakni ketidakpastian regulasi seperti regulasi sumber daya air dan pengupahan sehingga banyak investor yang menahan realisasinya. Akan tetapi, setelah pemerintah mengeluarkan regulasi kebijakan upah maka banyak calon investor yang merespon positif dan menjadi daya tarik investasi.

"Dengan adanya kemudahan-kemudahan tersebut, diperkirakan realisasi investasi industri makanan dan minuman pada 2016 antara Rp 50 triliun sampai  Rp 60 triliun," kata Adhi di Jakarta, Selasa (16/2).

Dalam waktu dekat sudah ada beberapa investor dari Jepang dan Korea yang tertarik untuk masuk ke Tanah Air. Kedua investor tersebut berminat untuk membangun industri di hulu, yakni produk gula cair. Selain itu, ada juga investor dari Timur Tengah yang berminat untuk mengembangkan industri susu dengan cukup besar. Adhi berharap, investor di industri makanan dan minuman bisa masuk ke intermediate product untuk kebutuhan bahan baku seperti ekstraksi flavour, dan citric acid yang selama ini masih impor.

"Dengan demikian, diharapkan bisa menekan impor bahan baku," ujar Adhi.

Baca juga: 'Industri Makanan dan Minuman tak akan Naikan Harga'

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement