EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menilai, salah satu tren yang perlu diikuti oleh industri makanan dan minuman (mamin) adalah kebutuhan konsumen akan personalisasi produk. Konsumen kini menginginkan produk yang bisa dikustomisasi, unik, dan cocok dengan kepribadian masing-masing.
Dalam hal ini, penerapan teknologi digital memungkinkan produsen untuk memprediksi perilaku konsumen. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis sejumlah besar data dari berbagai sumber, seperti pembelian online, media sosial, dan mesin pencari pilihan on-the-go, pengemasan, dan lainnya.
"Alat analitik canggih dan mesin algoritma yang mempelajari perilaku dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data ini. Hal ini memberikan wawasan berharga tentang preferensi konsumen dan kebiasaan belanja," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu (25/2/2023).
Salah satu contoh yang relevan adalah bagaimana data dari pembelian makanan dan minuman secara online, baik dari layanan pesan antar melalui aplikasi transportasi daring, lokapasar (online marketplace), dan media sosial dapat dikumpulkan menjadi big data dan dianalisis lebih lanjut. Dengan begitu, pelaku industri mamin dapat memprediksi perilaku konsumen dan mengidentifikasi tren konsumen.