Selasa 01 Mar 2016 21:27 WIB

Kemenpupera Bangun Infrastruktur untuk Ketahanan Pangan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai (kanan), bersama Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masha di Kantor Republika, Jakarta, Selasa (1/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai (kanan), bersama Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masha di Kantor Republika, Jakarta, Selasa (1/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Salah satu agenda utama pembangunan infrastruktur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) yakni membangun ketahanan pangan. Salah satunya dengan membangun jalan untuk jalur usaha tani serta bendungan untuk irigasi.

"Pada 2016, akan ada delapan bendungan yang kita bangun untuk beragam fungsi, termasuk untuk ketahanan pangan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenpupera Velix Wanggai di kantor Republika pada Selasa (1/3).

Delapan bendungan tersebut yakni Bendungan Rukoh di Aceh, Bendungan Sukoharjo di Lampung, Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara dan Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara).

Empat bendungan lainnya yakni berada di Jawa Barat. Mereka di antaranya Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, Bendungan Leuwikeris dan Bendungan Cipanas. Keberadaan bendungan akan meningkatkan pengelolaan sumber daya air untuk kesejahteraan masyarakat.

Data Kemenpupera menyebut, jumlah bendungan di Indonesia terdata sebanyak 230 unit. Di mana 203 bendungan dibangun oleh Kemenpupera. Bendungan tertinggi di Indonesia yakni Bendungan Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dan Bendungan Wadas Lintang di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Sedangkan bendungan paling besar adalah Bendungan Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan volume tampung sebesar 2,556 miliar meter kubik. Selain untuk irigasi, bendungan-bendungan tersebut digunakan untuk PLTA, pengendalian banjir, penyediaan air baku dan pariwisata.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hermanto Dardak menyebut, tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia yakni masih menonjolnya kesenjangan pembangunan antara kawasan barat dan timur Indonesia. Untuk itu, diperlukan intervensi pemerintah melalui perencanaan yang terpadu dan terintegrasi dengan konsep pendekatan wilayah.

"Apalagi Kawasan Indonesia Timur dicanangkan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia," katanya.

Kemenpupera berencana membangun Jembatan Merah Putih dan dermaga di Ambon. Akan pula dibangun sejumlah jalan dan jembatan di antaranya trans Papua, tol Balikpapan-Samarinda, dan Manado-Bitung, Jembatan Holtecamp, Jembatan Tanah Laut, Jembatan Sambas, Jembatan Teluk Kendari dan yang lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement