EKBIS.CO, JAKARTA -- Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi, Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, PT Danareksa telah dipilih sebagai perusahaan induk (holding) perbankan BUMN.
"Prosesnya sudah diusulkan, Bu Menteri sudah mengusulkan di rakortas kemarin. Yang dipilih Ibu Menteri untuk diajukan dalam rakortas (rapat koordinasi terbatas) kemarin Danareksa," kata Gatot Trihargo saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/3).
Dua perusahaan di bidang investasi yang menjadi kandidat utama induk bank BUMN adalah PT Danareksa dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Bahana PUI). Keduanya dipilih karena pemerintah merupakan pemilik saham mayoritas kedua perusahaan tersebut, 100 persen milik BUMN.
Menurut Gatot, ke depannya Danareksa akan berubah menjalankan tugasnya sebagai holding company. Sementara Bahana PUI yang sempat menjadi kandidat, kata Gatot, nantinya akan diperankan untuk yang lain.
Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk mendukung rencana holding perbankan karena dinilai membantu manajemen permodalan (capital management).
"Holding itu bagus untuk capital management, di mana-mana memang kalau buat perbankan di atasnya memang investment. Jadi perusahaan (induk) itu tetap sebagai investment company tetapi Kementerian BUMN punya saham Seri A yang tetap, untuk bisa sampai di bawah (bank BUMN)," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin.
Kendati begitu, Budi menilai akan lebih baik apabila induk bank BUMN nantinya merupakan perusahaan terbuka sehingga mempermudah penambahan modal. Saat ini, baik Danareksa dan Bahana masih belum melantai di bursa.
"Idealnya Tbk (perusahaan terbuka) supaya kalau nambah modal bisa lebih mudah," ujarnya.