Ahad 13 Mar 2016 18:08 WIB

Potensi Garam NTT Dinilai Bisa Kalahkan Madura

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Ladang garam
Ladang garam

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Budiono mengatakan, potensi lahan garam di Nusa Tenggara Timur sangat besar dan berlimpah. Apalagi, di daerah ini memiliki musim kering cukup panjang yakni selama sembilan bulan.

"Kadar Nacl garam dan kapasitas produksi di NTT bisa lebih tinggi daripada di Madura, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan terutama untuk memenuhi kebutuhan garam bagi industri di dalam negeri," ujar Achmad di Jakarta, Ahad (13/3).

Achmad menjelaskan, PT.Garam akan membangun industri garam di atas lahan seluas 400 hektare. Namun, pembangunan tersebut belum bisa dilakukan karena masih terbentur oleh masalah lahan yang merupakan tanah ulayat. Menurutnya, dari lahan tersebut nantinya bisa menghasilkan garam industri sebanyak 60 ribu ton per tahun.

Untuk membangun pabrik garam tersebut dibutuhkan anggaran sebesar Rp 25 miliar. Anggaran ini digunakan untuk operasional karena lahan garam sudah dicetak. Menurut Achmad, anggaran tersebut berasal dari anggaran komersial PT Garam sedangkan dana PMN alokasinya digunakan untuk pengembangan lain.

Achmad menjelaskan, kualitas garam untuk industri yang dihasilkan di wilayah NTT tidak kalah saing dengan garam buatan Australia. Saat ini, Australia menjadi salah satu negara penghasil garam industri karena memiliki musim kering cukup panjang yakni selama 11 bulan.

"Sebagai BUMN sudah menjadi kewajiban kami agar lahan garam di NTT ini bisa segera dioperasionalkan," kata Achmad.

Sementara itu, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno meminta kepada menteri perindustrian untuk melakukan negosiasi kepada masyarakat agar investor dapat segera memanfaatkan lahan garam tersebut. Dia mengakui, memang ada masalah lahan yang terjadi. Oleh karena itu, jika ada dukungan dari pemerintah pusat diharapkan permasalahan lahan ini bisa cepat teratasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement