Rabu 16 Mar 2016 12:44 WIB

Taiwan Ingin Investasi Komponen Otomotif di Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
INVESTASI(illustrasi)
INVESTASI(illustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, investor Taiwan telah menyatakan tertarik untuk membangun pabrik lampu mobil di Indonesia. Nilai investasi yang akan digelontorkan oleh investor tersebut yakni sebesar 50 juta dolar AS.

Franky menambahkan, industri otomotif di Indonesia terus berkembang sehingga akan terbentuk kebutuhan supply chain yang dapat  membuka peluang bisnis baru bagi industri pendukung. Selain itu, hal tersebut juga merupakan peluang bisnis dari adanya perluasan investasi dari beberapa pabrik mobil di Indonesia.

"Adanya perluasan investasi dari beberapa pabrik mobil di Indonesia akan memberikan keuntungan bagi industri-industri pendukung," ujar Franky di Jakarta, Rabu (16/3).

Franky menjelaskan, saat ini perusahaan Taiwan tersebut sedang dalam tahap mempertimbangkan lokasi yang tepat untuk pembangunan pabriknya. Diperkirakan, pabrik tersebut membutuhkan lahan seluas 15 hektar.

Menurut Franky, dengan luas lahan tersebut ada kemungkinan pembangunan pabrik dilakukan di wilayah Karawan karena di daerah tersebut terdapat beberapa pabrik perakitan kendaraan bermotor roda empat. "Lokasinya masih dalam pertimbangan," kata Franky.

Sementara itu, Kepada Bidang Investasi KDEI Taipei Mohamad Faizal mengatakan, minat investasi dari investor ini sudah didahului oleh komitmen investasi dari beberapa perusahaan produksi ban kendaraan bermotor. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan akan muncul minat investasi dari industri komponen otomotif lainnya.

Menurut Mohamad, perusahaan tersebut sudah memiliki dua pabrik di Taiwan, empat pabrik di Cina, warehouse di Amerika Serikat, dan Research and Development Center di Taiwan. Sedangkan, konsumen mereka tersebar di 170 negara dan produknya digunakan oleh beberapa merek mobil ternama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement