Selasa 15 Oct 2024 20:37 WIB

10 Tahun Jokowi, Menteri Investasi: Investasi dan Lapangan Kerja Meningkat

Realisasi investasi sepuluh tahun terakhir berhasil menyerap 13,8 juta tenaga kerja.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan realisasi investasi era Jokowi sejak 2014-2024 yang mencapai Rp 9.117,4 triliun. (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan realisasi investasi era Jokowi sejak 2014-2024 yang mencapai Rp 9.117,4 triliun. (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Laju pertumbuhan investasi selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdampak besar bagi perekonomian bangsa. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan realisasi investasi era Jokowi sejak 2014-2024 yang mencapai Rp 9.117,4 triliun berkontribusi besar dalam pembukaan lapangan kerja. 

"Tren lapangan kerja mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan investasi yang masuk ke Indonesia," ujar Rosan saat konferensi pers bertajuk "Realisasi Investasi Kuartal III 2024 dan 10 Tahun Capaian Investasi di era Presiden Jokowi" di Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Baca Juga

Rosan menyampaikan realisasi investasi sepuluh tahun terakhir berhasil menyerap 13,8 juta tenaga kerja atau rata-rata menyerap 1,3 juta tenaga kerja setiap tahunnya. Menariknya, lanjut Rosan, tren pembukaan lapangan kerja mengalami pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir. 

"Biasanya rata-rata itu 1,3 juta tenaga kerja, tapi 2022 dan 2024 (Januari-September) itu sudah di angka 1,8 juta tenaga kerja. Peningkatan ini saya yakin akan terus terjadi di pemerintahan Prabowo," ucap Rosan. 

Rosan menyampaikan tren realisasi investasi yang selalu melampaui target awal dalam sepuluh tahun terakhir tak lepas dari komitmen Presiden Jokowi dalam mendorong Indonesia yang lebih ramah terhadap investasi. Rosan mencontohkan respons positif investor luar negeri terhadap undang-undang cipta kerja atau Omnibuslaw yang menghapus sejumlah daftar negatif investasi. 

"Dengan ini kita menjadi lebih terbuka, namun tetap menjaga tidak boleh masuk ke sektor UMKM, ternyata itu mendapatkan respons positif dari investor luar negeri," sambung Rosan. 

Rosan mengatakan investor melihat pemerintah serius memperbaiki iklim investasi lewat sistem Online Single Submission (OSS). Rosan memastikan pemerintahan akan terus menyempurnakan sistem ini agar lebih terintegrasi, efisien, efektif dan tepat sasaran. 

"Ini tidak hanya berhenti di level kementerian, terus kita sempurnakan di level pemerintah daerah agar bisa meningkatkan investasi lebih baik," lanjut Rosan. 

Rosan menyampaikan peningkatan realisasi investasi juga menjadi bukti meningkatnya kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi Indonesia. Bagi investor, lanjut Rosan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk berusia produktif yang potensial secara ekonomi. 

Rosan menyebut Indonesia juga punya keunggulan berupa jumlah kelas menengah sekitar 57 orang atau 20 persen dari total penduduk dan diproyeksikan meningkatkan hingga 85 persen dalam beberapa tahun ke depan. Beragam potensi tersebut, lanjut Rosan, ditopang dengan kondusivitas iklim investasi maupun politik yang menjadi poin penting bagi para investor. 

"Selama ini kita selalu menjaga kestabilan, terbukti tahun ini ada pilpres dan pilkada berjalan dengan baik dan damai. Itu salah satu kunci kekuatan Indonesia yang sangat menarik dan meningkatkan kepercayaan investor," kata Rosan. 

 

Muhammad Nursyamsi

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement