Rabu 16 Oct 2024 14:45 WIB

Rosan: Realisasi Investasi Terus Bertumbuh, Indonesia Konsisten Jalankan Hilirisasi

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5 persen.

Red: Gita Amanda
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani menegaskan kinerja realisasi investasi pada triwulan III 2024 sangat dipengaruhi oleh kebijakan hilirisasi yang dijalankan secara konsisten oleh pemerintah.
Foto: BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani menegaskan kinerja realisasi investasi pada triwulan III 2024 sangat dipengaruhi oleh kebijakan hilirisasi yang dijalankan secara konsisten oleh pemerintah.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Sejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0 persen pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren positif. Hal ini terlihat dalam laporan realisasi investasi triwulan III (Juli–September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada hari ini, Selasa (15/10/2024).

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani menegaskan kinerja realisasi investasi pada triwulan III 2024 sangat dipengaruhi oleh kebijakan hilirisasi yang dijalankan secara konsisten oleh pemerintah. Menurutnya, hilirisasi adalah kunci pertumbuhan investasi karena dapat meningkatkan nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga

"Hilirisasi memainkan peran penting dalam meningkatkan investasi di Indonesia. Yang paling penting, hilirisasi ini memungkinkan kita memiliki produk dengan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan," ungkap Rosan pada konferensi pers terkait Realisasi Investasi Triwulan III 2024 dan Capaian Investasi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Jakarta.

Sepanjang Triwulan III Tahun 2024, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi sebesar Rp 431,48 triliun atau meningkat 15,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan sektor hilirisasi menyumbang Rp 91,51 triliun atau 21,2 persen dari total realisasi triwulan tersebut. Angka realisasi tersebut tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan 26,15 persen dari total target investasi tahun 2024, namun juga menjadi wadah bagi penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 650.172 orang.

"Kita melihat angka (hilirisasi) ini cukup konsisten, baik secara triwulanan, tahunan, maupun lima tahunan, selalu di atas 20 persen. Ini menunjukkan bahwa kebijakan hilirisasi yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo sudah menghasilkan dampak yang sangat positif," ujar Rosan.

Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan III naik 11,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp 178,20 triliun menjadi Rp 198,83 triliun. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) naik 18,55 persen, dari Rp 196,20 triliun menjadi Rp 232,65 triliun, dengan kontribusi PMA mencapai 53,92 persen dari total investasi.

Lima besar negara PMA adalah Singapura (5,50 miliar dolar AS), Hong Kong (2,24 miliar dolar AS), China (1,86 miliar dolar AS), Malaysia (0,99 miliar dolar AS), dan Amerika Serikat (0,84 miliar dolar AS). Berdasarkan sektor usaha, investasi terbesar berasal dari sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 58,04 triliun), diikuti oleh Industri Logam Dasar (Rp 55,87 triliun), Pertambangan (Rp 44,64 triliun), Industri Kimia dan Farmasi (Rp 31,61 triliun), serta Industri Makanan (Rp 31,30 triliun).

Periode Januari-September 2024 Sejalan dengan pencapaian yang kuat pada Triwulan III, realisasi investasi kumulatif selama periode Januari–September 2024 juga menunjukkan performa positif. Capaian ini menjadi indikasi bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target investasi hingga akhir tahun 2024. Dengan realisasi yang telah tercapai dalam sembilan bulan pertama, optimisme bahwa target tersebut dapat terlampaui semakin kuat.

"Realisasi sudah mencapai Rp 1,261 triliun, meningkat hampir 20 persen yoy. Target akhir tahun sebesar Rp 1.650 triliun sudah tercapai 76,4 persen. Bahkan, jika kita bicara target renstra (Rencana Strategis), sudah melebihi," ungkap Rosan.

Sama seperti Triwulan III, peridoe Januari-September 2024 juga dipengaruhi oleh sektor hilirisasi yang berkontribusi sebesar Rp 272,91 triliun atau 21,6 persen dari total investasi. Pada periode tersebut, investasi luar Jawa mencapai Rp 635 triliun (50,34 persen), meningkat 16,34 persen dibandingkan Rp 545,81 triliun pada periode yang sama di 2023.

Capaian Investasi 10 Tahun Jika ditarik lebih jauh, selama 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, realisasi investasi mencapai Rp 9.117,4 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 13.836.775 orang. Angka ini melebihi target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Investasi/BKPM sejak 2021, menunjukkan keberhasilan kebijakan yang dijalankan dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.

“Dalam 10 tahun terakhir, kestabilan ekonomi dan politik telah meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi adalah komitmen jangka panjang, sehingga kestabilan sangat penting," ujar Rosan.

Sektor manufaktur juga terus menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi. Selama satu dekade terakhir, sektor ini mengalami perkembangan signifikan. Hal ini menunjukkan peran strategis manufaktur sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Ke depan, fokus akan terus diarahkan untuk menguatkan sektor ini agar kontribusinya terhadap investasi dan penciptaan lapangan kerja semakin besar.

"Pertumbuhan manufaktur mencapai 15,5 persen selama 10 tahun terakhir. Sektor ini memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi dan perlu terus didorong ke depan," kata Rosan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement