EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (29/3) pagi bergerak menguat sebesar 16 poin menjadi Rp 13.326 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.342 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis di bawah harapan pasar menjadi salah stau faktor yang menekan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah. "Diumumkannya data pendapatan dan belanja personal AS yang di bawah harapan menahan laju tren penguatan dolar AS semenjak pekan lalu. Personal income masyarakat Amerika Serikat secara tahunan menurun ke 0,2 persen dari 0,5 persen," paparnya di Jakarta, Selasa (29/3).
Dari dalam negeri, lanjut dia, akan diumumkannya paket kebijakan ekonomi XI serta pemangkasan harga bahan bakar minyak (BBM) juga menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang domestik. Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar uang di dalam negeri juga diharapkan tetap waspada menjelang pengumuman data inflasi Maret 2016 yang sedianya akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal April nanti yang diperkirakan naik.