Jumat 01 Apr 2016 16:53 WIB

Swiss Lirik Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Energi Terbarukan
Foto: energy.gov
Energi Terbarukan

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah Swiss menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor energi baru terbarukan (EBT). Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridha Mulyana mengungkapkan, meski baru sebatas pembicaraan informal, namun pemerintah Swiss telah menyatakan ketertarikannya dalam membangun instalasi pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia.

Pemerintah Swiss memboyong entitas bisnis dan tim dari pemerintahan untuk melakukan pembahasan bersama dengan pemerintah Indonesia. Ridha menyebutkan, Swiss menjadi calon partner yang potensial lantaran mereka sudah menerapkan 90 persen pemenuhan energi dalam negeri dari energi baru terbarukan.

"Mereka ini tawarkan ke kita, tapi kita maunya mereka tak hanya mau jualan barangnya saja, tapi juga bawa pabriknya ke sini, bukan sekadar jualan saja. Mereka juga tawarkan pelatihan install dan konsultasi pengembangan energi terbarukan yang cocok buat kita," kata Ridha usai menemui perwakilan pemerintah Swiss di Jakarta, Jumat (1/4).

Ridha menambahkan, pembahasan mengenai kemungkinan investasi di antara kedua pihak masih terus dibahas ke depan. Meski, kata dia, belum ada kesepakatan bisnis yang sudah diteken.

"Kan masih pembahasan peluang bisnis yang ada. Kalau sudah MoU baru jalan, itu pun mereka ingin gandeng partner lokal," kata Ridha.

Ia mengungkapkan, pihak investor dari Swiss pun paling terburuk untuk membangun pabrik panel surya di Indonesia. Apalagi, program Indonesia Terang yang menyasar Indonesia bagian timur dilihat sebagai peluang bisnis besar bagi investor.

"Paling besar minat mereka bangun pabrik panel surya. Tak hanya sekadar cell listrik, tapi sampai ke hulu manufakturnya misal di silikonnya, di semua tahapan mereka bisa. Mau yang besar atau yang hanya listriki 100 rumah, mereka juga bisa," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement