Senin 04 Apr 2016 14:07 WIB

Jembatan Terpanjang Se-Indonesia Timur Diresmikan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah kendaraan bersiap mengikuti uji beban yang dilakukan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Kementerian Pekerjaan Umum di Jembatan Merah Putih, Ambon, Maluku, Kamis (3/3).
Foto: izaac mulyawan
Sejumlah kendaraan bersiap mengikuti uji beban yang dilakukan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Kementerian Pekerjaan Umum di Jembatan Merah Putih, Ambon, Maluku, Kamis (3/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Jembatan terpanjang se wilayah Indonesia Timur telah rampung dibangun dan akan diresmikan sore ini, Senin (4/4). Jembatan bernama 'Merah Putih' tersebut berlokasi di Ambon, Maluku. Ia membentang di Teluk Dalam Pulau Ambon, menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka), Kecamatan Sirimau pada sisi utara dan Desa Hative Kecil/Galala, Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan.

"Alhamdulillah sudah selesai dan bisa diresmikan Bapak Presiden sore nanti," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi persiapan peresmian Jembatan Merah Putih di Ambon.

Ia mengatakan pembangunan jembatan sempat beberapa kali tertunda, termasuk yang terakhir diterpa gempa pada tahun baru 2016. "Waktu gempa geser cuma sembilan sentimeter, toleransi pergeseran kan sampai 30 sentimeter, sudsh ditangani" tambah Menteri Basuki.

Ketika pada akhirnya jembatan rampung dan berkondisi baik, ia merasa sangat lega. Jembatan tersebut menjadi ikon Kota Ambon dan merupakan bangunan kebanggaan Indonesia dan Masyarakat Maluku khususnya.

Jembatan Merah Putih, kata Basuki, akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia Bagian Timur. Secara teknis, panjang jembatan tersebut adalah 1.140 meter. Ia terbagi ke dalam tiga bagian yaitu Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka sepanjang 520 meter, Jembatan Pendekat di sisi Desa Galala sepanjang 320 meter dan jembatan utama sepanjang 300 meter. Jembatan utama merupakan tipe jembatan khusus sistem beruji kabel atau cable stayed, dengan jarak antar pilon sepanjang 150 meter.

Jembatan Merah Putih dibangun untuk menunjang pengembangan fungsi kawasan Teluk Ambon sesuai dengan Tata Ruang Kota Ambon. Di mana Desa Rumah Tiga (Poka) sebagai kawasan pendidikan dan Durian Patah-Telaga Kodok sebagai kawasan Permukiman, serta menunjang sistem jaringan jalan yang telah ada khususnya pada Jazirah Leihitu.

"Jembatan ini juga diharapkan dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari Kota Ambon menuju Bandara Pattimura dan sebaliknya," ujarnya.

Sebelum ada Jembatan Merah Putih, Jarak Bandara Internasional Pattimura ke Kota Ambon yang berkisar 35 kilometer harus ditempuh selama 60 menit dengan memutari Teluk Ambon. Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal penyeberangan antara Desa Rumah Tiga (Poka) dan Galala dengan waktu tempuh sekitar 20 menit, belum termasuk waktu antri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement