Selasa 05 Apr 2016 08:20 WIB

Dokumen Ini Ungkap Bagaimana Kolega Assad dan Mubarak Sembunyikan Kekayaan Mereka

Red: Nidia Zuraya
Kantor firma hukum Mossack Fonseca di Panama.
Foto: AP/Arnulfo Franco
Kantor firma hukum Mossack Fonseca di Panama.

Tak hanya itu, dari dokumen yang bocor tersebut juga terungkap bahwa perusahaan hukum di Panama ini memiliki klien dari Suriah dan Korea Utara, yang dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Investigasi BBC memperlihatkan Mossack Fonseca membantu mendirikan perusahaan bagi pejabat Korea Utara, Kim Chol Sam, yang melakukan transaksi jutaan dolar untuk membantu program nuklir negara tersebut. Mossack Fonseca juga berperan penting di enam unit bisnis miliarder Suriah, Rami Makhlouf, yang dikenai sanksi Amerika sejak 2008.

Presiden Panama, Juan Carlos Varela, mengatakan pemerintahannya tidak mentolerir sama sekali kegiatan finansial yang melanggar hukum. Dalam keterangan pers pada Senin (4/4), Varela menekankan bahwa dokumen yang dibocorkan terkait hanya ke satu perusahaan hukum dan tidak mengacu secara khusus ke Panama.

Ia mengatakan Panama adalah negara yang terbuka dan ia akan bekerja sama secara aktif bagi setiap penyelidikan yang terkait dengan kasus ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement