EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), sebagai perusahaan pembiayaan infrastruktur akan menggalang dana non-bank untuk pembangunan. Dana ini nantinya bisa ditarik dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Tabungan dan asuransi pensiun (Taspen), dan asuransi lain.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, dari dana nonbank yang dikumpulkan bisa untuk membangun jalan tol Trans Jawa yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 40 triliun.
"SMI nantinya akan bertindak sebagai fasilitator dapat melakukan pembiayaan dan pendanaan ekuitas menggunakan dana yang didapat untuk langsung disalurkan ke proyek-proyek. Ini lumayan untuk tahap awal," kata Bambang di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (8/4).
Sebelumnya, Direktur Investasi PT Taspen Iman Firmansyah menjelaskan, saat ini total aset yang dikelola mencapai Rp 172,56 triliun. Sekitar 82 persen dari total aset atau Rp 142,31 triliun merupakan aset yang tertanam pada portopolio deposito sebesar 31,57 persen. Aset ini juga dalam saham, reksa dana, dan investasi lainnya sebesar 4.06 persen, obligasi/sukuk/KIK EBA sebesar 64,37 persen.
Dari dana yang ditaruh di deposito, PT Taspen akan mengurangi dari 31,57 persen menjadi 16,5 persen. Pengurangan ini nantinya akan dialihkan ke investasi lain seperti saham maupun investasi langsung.
"Ada tiga hal yang nanti akan kita fokuskan untuk peralihan dana deposito ini. Dari infrastruktur, properti, dan jasa keuangan," ujar Iman.
Dari tiga komponen ini, PT Taspen akan lebih memfokuskan dalam hal infrastruktur. Bahkan Taspen juga telah melakukan komunikasi dengan BUMN Karya yang bergerak di infrastruktur. Namun saat ini belum banyak perusahaan yang memberi sinyal positif karena mereka juga masih memikirkan untuk melepas sejumlah sahamnya ke PT Taspen.