Senin 11 Apr 2016 12:45 WIB

Kebab Cepat Saji Pembawa Untung

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kebab Kebudd
Foto: Muhammad Adi Rachman
Kebab Kebudd

Awal berjualan, dia membuka booth di salah satu mal di Surabaya. Selain itu, dia juga berjualan dengan menggunakan mobil dan mangkal di perumahan-perumahan. Rachman menuturkan, saat mangkal dia pernah diusir oleh satpam. 

Selama satu tahun merintis usaha kebab, Rachman mengaku hampir bangkrut dan tidak balik modal karena fixed cost-nya terlalu besar sedangkan penjualan masih belum banyak. Dari pengalaman tersebut pria yang berdomisili di Surabaya tersebut mulai putar otak untuk membangkitkan dan memperjuangkan bisnisnya.

Dengan modal yang tersisa hanya Rp 1 juta, Rachman berhasil menciptakan varian kebab baru yakni kebab isi durian yang bisa langsung dikonsumsi dalam keadaan dingin dan tidak perlu dipanaskan lagi. “Setelah berdarah-darah, akhirnya kami mulai tumbuh dan menjualnya secara online dengan memanfaatkan media sosial seperti twitter, facebook, maupun instagram,” ujar Rachman.

Kerja keras Rachman untuk mengembangkan bisnis kebabnya perlahan mulai bangkit. Kini, Kebab Kebudd sudah memiliki website sendiri dan telah mempunyai 19 cabang di 16 kota antara lain Bandung, Sidoarjo, Denpasar, Solo, Jogja, Semarang, Samarinda, Balikpapan, dan Makassar. 

Sampai saat ini Rachman masih menggunakan media daring dan sosial media untuk mempromosikan dan memasarkan produknya kepada konsumen. Dalam satu hari, rata-rata dia bisa menjual antara 200 sampai 300 pack kebab untuk semua varian. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement