EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri BUMN Rini Soemarno menanggapi maraknya pemberitaan mengenai dirinya yang dikaitkan dengan Panama Papers dan dugaan menerima suap dari mantan pejabat Cina.
"Belakangan ini saya merasa diperlakukan kurang baik oleh banyak pihak. Ada rumor Rini masuk Panama Papers. Saya betul-betul tidak mengerti kenapa demikian," kata Rini di Jakarta, Jumat (15/4).
Menurut Rini, selain Panama Papers, dirinya juga disangkutpautkan dengan rumor menerima suap sebesar 5 juta dolar AS. Ia menjelaskan, dirinya tidak habis pikir ada yang menyebutkan bahwa mendapat 5 juta dari proyek kereta cepat.
"Jadi itu tidak ada basisnya sama sekali. Tidak ada dasarnya. Kalau ada bukti mari kita bicarakan," kata Rini.
Meski begitu, ia mengisyaratkan bahwa dirinya tidak akan ambil pusing karena merasa hal itu tidak benar.
"Sebagai Menteri BUMN saya tetap bekerja sekeras-kerasnya untuk memperbaiki kinerja BUMN maupun menjalankan program-program pemerintah Presiden Jokowi-JK," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa dalam menjalankan tugasnya dirinya tetap melakukannya dengan sepenuh hati, keyakinan tinggi dan dengan niat tulus. "Saya berharap, di tengah rakyat masih banyak yang susah, sudah seharusnys semua pihak mampu melakukan yang terbaik demi membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Rini meminta semua pihak dalam waktu senggang memikirkan bagaimana memperbaiki nasib masyarakat Indonesia. "Jangan ada lagi yang dalam waktu senggangnya justru memikirkan menjatuhkan orang lain. Mari kita lakukan yang terbaik untuk bangsa ini," kata Rini.
Sebelumnya media masa ramai memberitakan Rini masuk dalam Panama Papers, yang kemudian berlanjut dengan isu namanya masuk dalam pusaran korupsi yang melibatkan Ji Wenlin, mantan Deputi Gubernur Provinsi Hainan. Hal ini akhirnya mengundang sejumlah pihak untuk memberikan komentar terhadap posisi Rini yang dikaitkan dengan wacana reshuffle menteri kabinet.