Ahad 17 Apr 2016 13:29 WIB

Saingi TKA, Gianyar Siapkan Tenaga Kerja Bersertifikasi

Red: Achmad Syalaby
Tenaga kerja asing  (ilustrasi)
Foto: Reuters/China Daily
Tenaga kerja asing (ilustrasi)

EKBIS.CO,  GIANYAR -- Persaingan tenaga kerja di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diantisipasi daerah. Sebagai salah satu kabupaten yang menjadi penopang pariwisata Provinsi Bali, Gianyar menyiapkan tenaga kerja bersertifikasi dan sistem pelayanan terpadu untuk tenaga kerja agar dapat bersaing dengan tenaga asing.

"Pilihan warga Gianyar cenderung bekerja di sektor pariwisata,"ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar Gede Widarma Suharta di Gianyar, Bali, Jumat (15/4).

Gede menjelaskan, Gianyar sudah menyiapkan tenaga bersertifikasi agar tak kalah dengan tenaga asing di Bali. Kebanyakan bekerja di sektor pariwisata. Sampai dengan akhir Desember 2015, dari 10.037 tenaga kerja yang diusulkan untuk mengikuti uji kompetensi, sebanyak 5.314 tenaga kerja sudah diuji oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Bali. Sementara, sebanyak 52,94 persen sianya belum diuji. 

Sesuai dengan program Kabupaten Gianyar Kompeten yang dirilis tahun lalu, Gede menjelaskan, para tenaga kerja yang sudah bersertifikat tersebut tak hanya disiapkan untuk menghadapi terpaan tenaga asing. Namun, mereka  disiapkan mampu bersaing di luar negeri. Dia menjelaskan, pada akhir 2015, ada sebanyak 850 warga Gianyar yang bekerja di luar negeri. Sementara, hingga Maret 2016 ada 386 orang.

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap para pencari kerja, pihaknya pun melaunching Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) Penempatan, Perlindungan dan Perluasan Kesempatan Kerja Kabupaten Gianyar pada Jumat ini. 

Gede menjelaskan, para calon tenaga kerja asal Gianyar yang hendak berangkat ke luar negeri sebelumnya harus mendatangi sepuluh lembaga terkait. Dari kantor imigrasi untuk mendapatkan paspor hingga lembaga pelatihan kerja untuk mengikuti pelatihan dan uji kompetensi. Karena itu, kata Gede, banyak pencari kerja yang harus menghabiskan biaya besar dan waktu yang lama. "Adanya LTSP, kualitas layanan menjadi lebih terfokus dan terkonsentrasi,"kata dia. 

Menurut Gede, LTSP telah diuji coba sejak 22 Februari 2016. Selama 54 hari pelayanan, dia menjelaskan, ada 3.724 orang yang menggunakan fasilitas tersebut. Sebanyak 2.200 di antaranya mengakses lewat bursa kerja daring. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement