EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian tengah mengusahakan untuk menyebarkan bibit unggulan tebu yang bisa menghasilkan 100 ton tebu per hektare dengan 10 persen rendemen. Namun penyebaran bibit unggul ini belum bisa dilakukan pada 2016.
"Bibit unggul yang ada di Jatim (Jawa Timur) ini akan kita jadikan contoh. Rencananya kita akan bagikan bibit unggul ini pada 2017," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Gamal Nasir, di Jakarta, Selasa (19/4).
Gamal menjelaskan, keberhasilan petani tebu di Jatim yang mampu menghasilkan produksi tebu lebih produktif mencapai 10 ribu hektare. Dengan hasil positif ini, Kementan akan mengembangkan produk serupa di perkebunan tebu lainnya.
Menurut Gamal, saat ini bibit unggulan yang saat ini dikembangkan memang belum banyak dimiliki oleh Badan Penilitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementan. Untuk itu, pihaknya berencana mendatangkan bibit unggulan tersebut dari Brasil.
Selain itu, pihaknya juga akan memantau terlebih dahulu apakah 457 ribu hektare lahan yang masih menghasilkan produksi 70 ton per hektare cocok tidak ketika ditanami bibit unggulan yang didatangkan.
"Kalau kita berikan bibit ini tahun 2017, maka kemungkinan hasilnya baru akan terlihat di 2018. Setahunanlah," kata Gamal.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan infromasi mengenai lahan pertebuan yang menghasilkan produksi 100 ton per hektare dengan 10 persen rendeman di Jawa Timur.
Untuk memaksimalkan produksi tebu dan rendeman tebu yang kian meningkat, Amran berharap agar pembangunan pabrik gula dengan peratalan yang baik. Karena, jika produksi telah semakin baik tetapi proses penggilingan di pabrik kurang maksimal, maka bakal menurunkan produksi gula.