EKBIS.CO, KUPANG -- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nusa Tenggara Timur Semuel Rebo mengatakan PT Muria Sumba Manis (MSM) menanamkan investasinya sebesar Rp2,4 Triliun untuk pengembangan tebu dan pembangunan pabrik gula di Kabupaten Sumba Timur sebagai upaya meningkatkan produksi gula dalam negeri.
Dari total investasi sebesar Rp2,4 triliun itu hingga Juli 2017 PT Muria Sumba Manis (MSM) telah merealisasikan investasi sekitar Rp400 Milyar untuk penanaman dan pengembangan bahan baku gula yang selanjutnya akan diikuti dengan pembangunan pabrik gula di kabupaten itu untuk pengolahan dan produksi," katanya di Kupang, Jumat.
Mantan Kepala Dinas Peternakan NTT itu mengatakan hal itu terkait sejumlah petani tebu mengeluhkan rendahnya harga gula pasir milik mereka sehingga diperkirakan petani akan beralih ke usaha tani lainnya yang bisa mengancam rencana swasembada gula nasional.
Salah satu sebab rendahnya harga gula adalah rembesan gula rafinasi (gula pasir untuk industri makanan dan minuman) ke pasar ritel sehingga suplai gula konsumsi berlebihan di pasaran.
Menurut Semuel, PTS MSM merupakan salah satu investor terbesar di NTT saat ini. Ia meyakini suntikan dana segar dari investor dapat mengatasi keluhan petani tebu akan rendahnya harga gula pasir. Dengan masuknya investasi tersebu,t petani tidak akan beralih ke usaha tani lainnya yang bisa mengancam rencana swasembada gula nasional.
Samuel mengungkapkan selain pengembangan perkebunan tebu dan pabrik gula, perusahaan ini juga akan membangun pembangkit listrik yang berbahan bakar limbah tebu.
"Secara tidak langsung, kehadiran PT MSM tersebut akan mendorong perekonomian dan daya beli masyarakat di NTT, khususya di Sumba Timur," katanya.
Ia juga berharap, kehadiran PT MSM akan menjadi lokomotif untuk menarik investor-investor lain untuk berinvestasi di NTT. "Saat ini sudah investor yang akan kembangan tebu di daratan Timor, di Kabupaten TTS dan TTU," katanya.