EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom Anggito Abimanyu mengatakan kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi "7-Day Reverse Repo Rate" akan mempercepat penurunan bunga kredit dan berdampak langsung ke masyarakat.
"Lebih efektif, karena ini akan menjadi referensi yang transmisinya bisa langsung dirasakan masyarakat," katanya di Jakarta, Rabu.
Anggito mengatakan kebijakan itu memang dibutuhkan oleh para pelaku pasar keuangan, karena lebih mencerminkan kondisi likuiditas, yang secara tidak langsung bisa mempengaruhi transaksi di pasar finansial.
Untuk itu, ia mengharapkan acuan terbaru ini bisa menurunkan suku bunga perbankan agar lebih realistis dengan kondisi perekonomian terkini, apalagi tingkat inflasi nasional sudah rendah dan relatif terkendali.
"Harapannya bisa langsung, kalau 'repo rate'nya turun, suku bunga perbankan juga ikut turun, karena ini lebih mencerminkan kondisi likuiditas pasar," ujar mantan Kepala BKF ini.
Terkait suku bunga acuan, Anggito memperkirakan BI Rate yang saat ini 6,75 persen masih bisa turun lagi 25 bps sebelum semester I-2016, dengan perkiraan inflasi akan terus terkendali hingga menjelang Lebaran.
"Dugaan saya, turun sekali sebelum semester satu, karena semester dua ada ekspektasi 'Fed Fund Rate' akan naik, dan kalau inflasi bisa turun menjelang Ramadhan, barangkali bisa meningkatkan 'confidence'," ujarnya.