Kamis 28 Apr 2016 06:38 WIB

Apakah Tes Adaptif Itu ?

Red: Hiru Muhammad
Tes adaptif membantu mengetahui potensi intelejensia seseorang sejak dini
Foto: dok PLN
Tes adaptif membantu mengetahui potensi intelejensia seseorang sejak dini

REPUBLIKA.CO.ID BANDUNG -- Dalam penerimaan karyawan barunya saat ini, PT PLN Persero menggunakan computer adaptive tes (CAT) atau sistem tes adaptif PLN. 

Sistem yang baru pertama kali digunakan ini, bertujuan untuk mengetahui kemampuan intelejensia seseorang. Hal ini akan mempengaruhi posisi maupun jabatan yang sesuai dengan kemampuan seseorang kelak. 

Sebagaimana layaknya tes intelejensia atau IQ, seseorang diwajibkan menyelesaikan sejumlah soal berupa numerik, abstrak maupun verbal. Namun, dalam sistem CAT ini seseorang tidak bisa memilih soal yang lebih mudah untuk terlebih dahulu dikerjakan. Mereka diwajibkan menyelesaikan soal ujian yang ada di layar komputer. 

Apabila sulit, maka komputer secara otomatis akan memberikan soal berikutnya yang lebih mudah dari sebelumnya. Demikian pula sebaliknya, apabila soal yang dikerjakan ternyata lebih mudah, maka soal berikutnya yang tampil di layar monitor akan lebih sulit dari sebelumnya.

Tiap orang mengerjakan soal yang berbeda satu dengan lainnya, termasuk jumlah soal yang mereka kerjakan." Kita bisa mengetahui potensi seseorang sejak awal," kata Direktur Human Capital Management  PT PLN (Persero), Muhammad Ali di sela tes penerimaan karyawan di Politeknik Bandung, Jumat (27/4).

Sistem yang berasal dari Cambridge Inggris ini diyakini sulit   dibocorkan dan memiliki margin error yang kecil. PT PLN sendiri telah menggunakan sistem CAT ini sejak beberapa tahun lalu untuk penempatan karyawan atau kenaikan golongan. Sedangkan untuk penerimaan karyawan baru dilakukan tahun ini.  Namun, sistem yang digunakan dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan. 

Untuk kelulusan, sudah ada standar tertentu yang ditetapkan. Namun, umumnya berada di kisaran 90 hingga 110 yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan tiap soal yang memiliki tingkat kesulitan beragam. 

Sistem CAT tersebut diakui Dwiki Febrian, salah seorang peserta tes cukup menantang. Terutama untuk kategori numerik yang membutuhkan waktu tambahan lantaran harus menghitung secara seksama. 

Sedangkan untuk kategori soal lainnya, dinilai alumnus Teknik Elektro Universitas Indonesia ini tidak terlalu sulit. "Untuk numerik perlu waktu tambahan, soal lain mudah," katanya. 

 

  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement