EKBIS.CO, HOUSTON -- National Oilwell Varco, sebuah perusahaan energi multinasional AS, melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 6.000 karyawannya pada kuartal pertama tahun ini untuk menghadapi harga minyak yang rendah.
Perusahaan pembuat peralatan ladang minyak yang berbasis di Houston itu, juga berencana untuk menutup total 200 fasilitas produksinya. Perusahaan, yang melakukan operasi di lebih dari 1.200 lokasi di seluruh dunia, melaporkan kerugian 21 juta dolar AS pada kuartal pertama, dengan pendapatannya jatuh 55 persen tahun ke tahun.
Liat Williams, CEO (chief executive officer) National Oilwell Varco, mengatakan perusahaannya akan terus menyesuaikan biaya untuk mengatasi harga minyak rendah, yang telah memaksa banyak perusahaan energi di seluruh dunia mengurangi jumlah pekerja dan anggarannya. Di negara bagian AS, Texas, yang menghasilkan 31 persen dari minyak mentah negara itu, sekitar 72 ribu pegawai telah kehilangan pekerjaan mereka di industri energi pada 2015.
Menurut perkiraan oleh Aliansi Produsen Energi Texas, 40 ribu pekerja bisa kehilangan pekerjaan tahun ini.
Di Amerika Serikat, yang merupkan sumber banyak energi dari minyak bumi daripada sumber lainnya, dan sangat bergantung pada produk minyak mentah, lebih dari 60 perusahaan minyak dan gas sejauh ini mengajukan kebangkrutan akibat penurunan harga minyak.
Sejauh ini, PHK di perusahaan-perusahaan minyak AS telah mencapai sekitar 118 ribu karyawan dan industri minyak negara itu mengirimkan 23.200 slip merah muda dalam tiga bulan pertama tahun ini, karena perusahaan mulai memotong anggaran pengeluaran mereka lebih dalam daripada krisis harga minyak pada pertengahan 1980-an.