Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Google memecat empat karyawan karena melanggar aturan terkait keamanan data, menurut memo staf yang dipublikasikan oleh Bloomberg pada awal pekan ini.
Pemecatan terjadi beberapa hari setelah sekitar 200 pekerja Google dan pendukungnya mengadakan rapat umum di luar salah satu kantor Google San Francisco. Dalam rapat itu, para aktivis menuding manajemen Google membalas dendam kepada karyawan karena menentang mereka.
Protes itu dipicu oleh tindakan administratif Google terhadap dua karyawannya, Laurence Berland dan Rebecca Rivers. "Saya baru saja diinformasikan oleh @Google, saya diberhentikan," cuit Rivers, kemarin (25/11/2019).
I was just informed by @Google that I am being terminated.
— Rebecca Rivers (@Tri_Becca90) November 25, 2019
Baca Juga: Waduh, Mesin Pencarian Serba Tahu Ini Berupaya Tekan Gerakan Serikat Pekerjanya?
Kedua karyawan itu dicutikan tanpa batas, awal bulan ini. Sementara perusahaan menyelidiki dugaan pelanggaran kebijakan, termasuk mengakses dokumen dan informasi kalender yang menurut Google berada di luar lingkup pekerjaan mereka.
Para aktivis Google mengatakan, "langkah itu merupakan hukuman karena mengorganisasi (pertemuan) di tempat kerja."
Berland juga dilaporkan sebagai karyawan lain yang dipecat. Namun, ia tak segera merespon permintaan berkomentar.
As Laurence, one of those fired today, said during a workers’ rally in San Francisco on Friday November 22nd, “I asked Google’s Global Investigations team, am I being accused of leaking? Their answer was one word: ‘No.’ This isn’t about leaking.” 9/12
— Google Walkout For Real Change (@GoogleWalkout) November 26, 2019
Di sisi lain, tiga anggota tim keamanan dan investigasi Google mengungkapkan pelanggaran terkait keamanan data yang dilakukan oleh dua karyawan tersebut. "Kami harap tiap anggota komunitas memathui kebijakan keamanan data perusahaan," ujar perwakilan tim investigasi, Chris Rackow, Royal Hansen, dan Heather Adkins.
Melansir Cnet (26/11/2019), ketika dimintai konfirmasi, juru bicara Google memilih untuk tak mengungkapkan nama-nama karyawan yang dipecat. Namun, ia mengonfirmasi orisinalias publikasi Bloomberg.
Tentunya, pemecatan yang dilakukan manajemen Google akan meningkatkan ketegangan antara perusahaan dan karyawan yang beberapa waktu belakangan aktif memprotes tentang masalah sosial. Bahkan, Google dilaporkan menyewa konsultan eksternal untuk menekan pergerakan serikat pekerjanya.