EKBIS.CO, JAKARTA -- Konselor untuk Ekonomi dan Perdagangan di Kedutaan Besar Cina di Indonesia Wang Liping mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah memfasilitasi investor Cina melalui Desk Cina di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Menurutnya, desk khusus tersebut dapat meningkatkan kerja sama investasi antara Indonesia dan Cina.
"Beberapa tahun lalu, BKPM telah banyak menarik investasi dari Cina dengan hasil memuaskan, dan Cina merupakan salah satu sumber investasi di Indonesia," ujar Liping di Jakarta, Senin (2/5).
Menurut Liping, desk khusus tersebut memberikan kemudahan bagi investor Cina untuk mendapatkan informasi mengenai regulasi investasi dan perizinan di Indonesia. Dengan demikian, investasi Cina akan banyak masuk ke Indonesia. Cina memang sedang gencar menanamkan modalnya di Indonesia karena pangsa pasarnya besar dan tenaga kerjanya murah.
Liping menegaskan, tenaga kerja Cina saat ini harganya sudah mahal. Oleh karena itu, investor Cina yang akan berinvestasi di Indonesia tidak mungkin membawa buruh dari negaranya.
"Ongkos buruh di Cina lebih mahal delapan kali lipat dibandingkan di Indonesia," kata Liping.
Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, sampai April 2016 BKPM telah melakukan kegiatan promosi investasi sebanyak empat kali yaitu di Beijing, Huzhou, dan Dongguan. Melalui kegiayan promosi tersebut, BKPM mencatat minat investasi Cina mencapai 10,8 miliar dolar AS. Sedangkan, beberapa perusahaan asal Cina telah mencatatkan komitmen investasinya di BKPM sebanyak 1,19 miliar dolar AS.
Pada Juni 2016, BKPM akan melakukan kegiatan promosi investasi Indonesia di tiga kota di Cina yakni Jinan, Shenyang, dan Hangzhou. Selain itu, BKPM juga sedang membangun kantor perwakilan di Beijing dan rencananya akan beroperasi pada tahun ini.