EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2016 mencapai 4,92 persen (year on year). Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 sebesar 4,73 persen. Namun turun dibandinkang kuartal IV 2015.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan perekonomian global yang masih tertatih memberikan dampak cukup besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sebab laju ekspor maupun impor ikut mengalami penurunan.
"Untuk ekspor kita turun 3,88 persen dan impor turun 4,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015," ujar Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (4/5).
Menurutnya penurunan laju ekspor impor bisa tertolong dengan peningkatan nilai konsumsi ruamh tangga yang memberikan porsi terbesar dengan nilai mencapai 58,56 persen dalam pertumbuhan ekonomi kuartal I, yang naik 4,94 persen. "Konsumsi rumah tangga ini memiliki share tebesar dalam pertumbuhan ekonomi, dan membuat laju ekonomi kita cukup tinggi," lanjut Suryamin.
Untuk pertumbuhan konsumsi lembaga non profit rumah tangga pada kuartal I 2016 adalah 6,38 persen. Nilai konsumsi lembaga non profit rumah tangga memiliki porsi 1,16 persen dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan Konsumsi pemerintah masih tumbuh rendah 2,93 persen pada kuartal I 2016, dan mampu memberi porsi 6,8 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi mengalami pertumbuhan sebesar 5,57 persen dengan sumbangsih porsi 33,16 persen. Peningkatan ini seiring dengan semakin banyaknya investasi yang masuk ke dalam negeri.